Inovasi Mahasiswa Surabaya: Putar Tombol, Tanaman Tumbuh Subur
jpnn.com, SURABAYA - Lima mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhasil membuat terobosan dalam pola pertanian perkotaan (urban farming).
Mereka berhasil menciptakan sistem otomatisasi penanaman sayuran yang praktis untuk penduduk perkotaan yang supersibuk.
Alatnya berbentuk kubus tembus pandang. Di dalam boks berukuran 50 x 50 cm tersebut, terdapat empat batang tanaman bayam yang segar.
Padahal, tanaman itu berada di dalam kotak tertutup tanpa sinar matahari.
''Tanaman tetap bisa hidup karena kami menyinarinya dengan sinar UV dari lampu yang terpasang di dalam kotak ini,'' tutur Siti Aminah menjelaskan cara kerja Dr Grow, alat temuannya.
Sinar UV digunakan sebagai pengganti sinar matahari yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
Sinar tersebut bisa diatur sesuai dengan kebutuhan sayuran yang ditanam pemilik Dr Grow.
Selain menggunakan sinar UV, Dr Grow dilengkapi wadah air. Fitur tersebut memungkinkan sayuran yang ditanam tidak perlu disiram setiap hari.
Melalui indikator yang terpasang, pemilik akan diberi tahu jumlah air yang ada dan kapan waktu untuk menambah volumenya.
Lima mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhasil membuat terobosan dalam pola pertanian perkotaan (urban farming).
- Bertrasformasi Jadi Kota Metropolitan, Semarang Fokus Sediakan Infrastruktur Berkelanjutan
- Kelompok Tani Ini Sulap Lahan Terbengkalai Jadi Produktif Berkat BRINita
- Kelompok Dasawisma Pisang di Palembang Sulap TPS Liar Jadi Urban Farming lewat BRI Peduli-BRInita
- Warga Tuminting & BRI Menyulap Timbunan Sampah Jadi Lahan Urban Farming 'BRInita'
- Kisah Mrican Caturtunggal di Yogyakarta, Sukses Bertani di Kota Bareng BRI
- Berkat BRInita, Teh Herbal Jadi Produk Unggulan Poktan Bensor Semarang