Inovasi Pembayaran Domestik Memelesat, Perusahaan Global Lirik Pasar Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan platform payment gateway berskala global 2C2P menilai inovasi pembayaran di Indonesia memelesat.
CEO dan pendiri 2C2P Aung Kyaw Moe mengatakan Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia memiliki pasar yang berkembang.
Hasil riset IDC Infobrief yang didukung oleh 2C2P, penerimaan dan penggunaan pembayaran digital oleh masyarakat telah meningkat di seluruh Indonesia.
Indonesia berpeluang besar untuk meningkatkan dan memperluas insurtech, pinjaman digital, dompet digital, dan platform pembayaran.
Investasi fintech di Indonesia berjumlah sekitar USD 178,48 juta dari 2020-2021, terhitung sekitar 20 persen dari total investasi fintech ASEAN.
“Kami senang sekali dapat meningkatkan kapabilitas kami di Indonesia, yang merupakan pasar strategis rekan bisnis top tier kami serta merchant-merchant mereka yang ingin mengglobalkan solusi pembayaran mereka lebih cepat dari sebelumnya di tengah pandemi," ujar Aung Kyaw Moe dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (31/3).
Moe menyebut 2C2P akan memperluas jejak regional, menjalin kemitraan baru, dan membangun pemahaman yang lebih dalam tentang ekosistem pembayaran lokal.
"Untuk mewujudkan ambisi tersebut, 2C2P pun kini memperkuat tim lokal di Indonesia sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya," katanya.
Perusahaan platform payment gateway berskala global 2C2P menilai inovasi pembayaran di Indonesia memelesat.
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- Cetak Rekor Sejarah, Harga Emas Tembus USD 3.300 Per Troy
- Buyback Rp 50 Miliar Erajaya Jadi Sinyal Optimisme untuk Pasar
- Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global
- TSL 2025 Jadi Ajang Pamer Inovasi Pelajar di Bidang Sains dan Teknologi
- Anggota Dewan DIY Dorong Terwujudnya Regulasi Smart Province