Inpres Penghematan Bukan Pemotongan Pagu Anggaran
Selasa, 25 Januari 2011 – 20:00 WIB

Inpres Penghematan Bukan Pemotongan Pagu Anggaran
JAKARTA - Jangan berharap banyak dari Instruksi Presiden (Inpres) soal penghematan anggaran. Karena ternyata sebagaimana diungkapkan sendiri oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo, Inpres tersebut bukan berarti terjadi pemotongan pada pos-pos yang dirasa boros, melainkan hanya melakukan penghematan untuk dialihkan pada pos lainnya. "Dalam beberapa tahun ini, banyak K/L yang realisasinya itu 90 persen. Makanya kita gunakan cara ini untuk lebih efektif. Sepuluh tahun lalu, kita hanya kelola Rp 200 triliunan. Sekarang sudah Rp 1.200 triliunan. Kita ingin yang bisa dihemat dialihkan ke ketahanan pangan, perbaiki sistem dan masalah sosial," jelas Agus.
"Pagunya tetap dan tidak kita potong. Tapi nanti anggaran yang ada, dialihkan untuk program kerja prioritas. Jadi yang dihemat adalah anggaran kerja tidak terikat. Bisa di K/L (kementerian/lembaga) yang sama, untuk program berbeda," ungkap Menkeu kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (25/1).
Padahal, dari setiap laporan keuangan K/L tersebut, Agus sendiri mengakui bahwa setiap tahunnya tidak mencapai target maksimal. Namun katanya pula, menghapus anggaran yang sudah disusun sebelumnya dalam APBN, bukanlah perkara yang mudah. Karena itu, Inpres hanya mengatur soal pengalihan dan bukan penghapusan.
Baca Juga:
JAKARTA - Jangan berharap banyak dari Instruksi Presiden (Inpres) soal penghematan anggaran. Karena ternyata sebagaimana diungkapkan sendiri oleh
BERITA TERKAIT
- DEN: Opsi Impor Perlu Dicanangkan untuk Penuhi Kebutuhan Gas Bumi di Dalam Negeri
- Dukung Industri Pertambangan, Trakindo Serahkan Unit CAT MD6250 ke Thiess
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah
- Akselerasi Solusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Komitmen bagi Petani & UMKM
- Pakar Ingatkan Dampak Jangka Panjang Boikot yang Ditunggangi Kepentingan Bisnis
- Tepis Isu Liar, Babe Bambang Pranoto Angkat Bicara soal Sengketa Merek Kutus Kutus