INSA: Bukan Hanya Beri Tarif Murah, Tapi Beri Pelayanan Memuaskan
JAKARTA - Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) optimistis kemacetan di dalam pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang disebabkan kepadatan arus petikemas bisa diatasi oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.
Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan, kepadatan arus peti kemas ini terjadi karena persaingan usaha.
Di mana saat ini di pelabuhan Priok terdapat empat fasilitas terminal peti kemas ekspor impor, yang dikelola Jakarta International Container Terminal (JICT), TPK Koja, Mustika Alam Lestari (MAL) dan Terminal 3 Tanjung Priok.
Namun,terdapat perbedaan tarif penanganan petikemas di Terminal 3 Tanjung Priok dan tiga terminal lainnya yaitu JICT, TPK Koja dan MAL.
"Untuk ini kami mengharapkan para pengelola peti kemas meningkatkan pelayanan, bukan hanya memberikan tarif yang lebih murah, namun juga memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan," ujar Carmelita di Jakarta, Minggu (31/7).
Carmelita juga yakin kepadatan arus barang peti kemas di pelabuhan Priok juga menjadi perhatian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kami melihat di bawah kepemimpinan Pak Budi Karya Sumadi, Kemenhub dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Kami melihat beliau mau mendengarkan masukan dunia usaha dan berkomitmen memperbaik kebijakan yang menyulitkan dunia usaha," tandas Carmelita.
Sebelumnya, sejak Sabtu (30/7) pagi hingga Minggu kemarin, ratusan truk pengangkut peti kemas ekspor impor terlihat mengular, sehingga menyebabkan kemacetan. Kondisi semakin diparah karena gate in dan gate out di Terminal 3 Priok hanya disiapkan masing-masing satu gate. (chi/jpnn)
JAKARTA - Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) optimistis kemacetan di dalam pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank bjb Raih Digital Banking Award 2024 dari Investortrust
- Re.Search Gelar Puncak Acara Innovation Lab 2024
- BNI Emerald Center Manjakan Nasabah Premium dengan Konsep Baru
- Perusahaan Tambang Harus Memberikan Dampak Positif Kepada Masyarakat
- PPN 12 Persen Menunggu Keputusan Presiden Prabowo
- Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional