Insentif Biodiesel Tak Main-Main, Pemerintah Rogoh Kantong hingga Ratusan Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menyalurkan dana program insentif biodiesel sebesar Rp 110,05 triliun sepanjang 2015 akhir 2021.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto dalam RDP bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (21/3).
Adapun penyaluran dana itu, kata Hadiyanto digunakan untuk menyalurkan 33,05 juta kiloliter demi menjaga stabilitas harga CPO, kemandirian energi, dan pengurangan emisi.
"Sampai 2021 BPDPKS telah menyalurkan dana belanja Rp 119,05 triliun di antaranya untuk program selisih harga atau insentif biodiesel Rp 110 triliun dengan volume 33,05 juta kiloliter," katanya dalam
Menurut Hadiyanto, saat ini BPDKS akan memberikan insentif sebesar Rp 4,1 triliun untuk 10,15 juta kiloliter.
Selain itu, BPDPKS turut menyediakan dana dalam rangka pembayaran selisih harga acuan keekonomian dengan harga eceran tertinggi untuk 1,2 juta kiloliter.
"Akan melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang ditargetkan mencapai 180 ribu hektare dengan dana Rp 1,2 triliun.
Program PSR hingga tahun lalu telah terealisasi pada 242.537 hektare lahan dengan dana yang tersalur sebesar Rp 6,59 triliun.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menyalurkan dana program insentif biodiesel sebesar Rp 110,05 triliun sepanjang 2015 akhir 2021.
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Airlangga Hartarto: Swasembada Energi Melalui Minyak Sawit Kurangi Emisi Karbon
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif