Insentif Pajak Diperluas, Industri Mobil Listrik Diyakini Bisa Tumbuh

Jika Indonesia serius dalam pengembangan energi bersih, maka penggunaan energi terbarukan dalam pembangkit listrik harus ditingkatkan.
Selain itu dalam mendukung infrastruktur diperlukan ketersediaan nikel, mulai dari bahan mentah hingga memprosesnya ke dalam bentuk baterai mobil listrik sebagai nilai tambah.
Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar di dunia tentu memiliki kesempatan untuk mengembangkan mobil listrik secara mandiri karena baterai adalah bahan utama dalam perakitan komponen mobil listrik.
“Indonesia perlu meningkatkan hubungan kerja sama dengan beberapa negara di antaranya Tiongkok guna membantu dalam pengembangan rantai pasok mobil listrik," kata Luky A. Yusgiantoro.
Diketahui, secara total mobil listrik di seluruh dunia mencapai 7.2 juta unit. Jumlah pengguna mobil listrik terbesar saat ini berada di China hampir 47 persen. (ddy/jpnn)
Penerapan insentif pajak untuk mobil listrik masih sangat terbatas sehingga perlu kebijakan komprehensif.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Hyundai akan Setop Sementara Produksi Ioniq 5 & Kona Pekan Depan, Ini Sebabnya
- Waspada, Modus Penipuan Unlock IMEI
- Warga Jateng Antusias Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp 28 Miliar
- Gubernur Luthfi Cek Samsat, Ada Penghapusan Tunggakan Pajak Hingga 10 Tahun
- Chery QQ Akan Diproduksi Kembali, Tampilannya Lebih Modern, Lihat nih
- Momen Lebaran, Gubernur Harum Beri 3 THR Spesial Untuk Rakyat Kaltim