Insentif PPnBM dan PPN Jadi Strategi Andalan Airlangga Hartarto
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) dan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi salah satu strategi pemerintah dalam mengembalikan stabilitas ekonomi Indonesia di masa pandemi Covid-19.
"Perekonomian menurun drastis saat kuartal kedua karena mobilitas dihentikan," kata Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan tema Evaluasi Satu Tahun Penanganan Pandemi Covid-19, Selasa (9/3).
Pada forum tersebut, Airlangga menyampaikan strategi perekonomiannya.
"Karena mobilitas dibatasi, daya beli masyarakat jadi menurun sehingga kami mengeluarkan insentif PPnBM dan insentif PPN," ujar Airlangga.
Insentif PPnBM dilakukan secara bertahap.
Periode Maret-Mei 2021 akan diberikan penurunan sebesar 100% dari tarif.
Kemudian pada Juni-Agustus 2021, penurunan sebesar 50%.
Lalu pada September-Desember, diberikan penurunan sebesar 25%.
Airlangga Hartarto mengungkap sejumlah jurus pemerintah mengembalikan stabilitas ekonomi Indonesia di masa pandemi.
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- Berlaku 1 Januari 2025, Pemerintah Pastikan PPN 12% Sasar Kelompok Barang dan Jasa Mewah