Insentif PPnBM DTP Terbukti Dongkrak Pertumbuhan Manufaktur
jpnn.com, JAKARTA - Insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) kendaraan roda empat terbukti mampu memberikan stimulus bagi peningkatan industri.
Melalui kebijakan tersebut, beberapa subsektor manufaktur mampu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional 2021, yakni 3,69 persen.
“Sepanjang 2021, tercatat industri pengolahan nonmigas tumbuh 3,67 persen. Beberapa subsektor tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya industri alat angkut sebesar 17,82 persen,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Jumat (11/2).
Menurut Menperin kebijakan PPnBM DTP terbukti meningkatkan penjualan mobil dan menciptakan multiplier effect terhadap perekonomian Indonesia.
Kemenperin mencatat penjualan mobil peserta insentif PPnBM DTP pada periode Maret hingga Desember 2021 sebanyak 519 ribu unit.
Peningkatan penjualan mobil sebesar 113 persen dibandingkan pada 2020.
Insentif tersebut memberikan peningkatan permintaan input di sektor industri (backward linkage) sebesar Rp 36 triliun, serta peningkatan output sektor otomotif (forward linkage) Rp 43 triliun.
Saat ini, terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang.
Insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) kendaraan roda empat terbukti mampu memberikan stimulus bagi peningkatan industri.
- Bea Cukai Berikan Fasilitas KITE ke Perusahaan Pengolah Plastik Ini
- Pakar Ekonomi Beber Hambatan Perkembangan Industri Otomotif
- LKP Dimy Motor Punya Metode Pendidikan Berkelanjutan, Alumninya Jadi Bos Bengkel
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani
- SSB Konsisten Lahirkan Tenaga Kerja Terampil untuk Bersaing di Industri Manufaktur
- ADI Kerja Sama dengan Beifang untuk Tingkatkan Kompetensi Dosen-Mahasiswa di Bidang Otomotif