Insiden Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Melbourne: Dua Pria Ditahan
Dua pria telah ditangkap setelah lebih dari selusin orang, termasuk anak usia prasekolah, terluka saat sebuah mobil menabrak para pejalan kaki di luar stasiun kereta api Flinders Street di Melbourne.
Poin Kunci:
- Mobil SUV berwarna putih menyasak pejalan kaki sebelum berhenti di tempat penberhentian trem
- Empat belas orang terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis
- Polisi menahan 2 pria termasuk sang pengemudi dan yakin hal itu adalah 'tindakan yang disengaja'.
Polisi mengatakan, 14 orang telah terluka, beberapa orang lainnya kritis, dalam apa yang diyakini sebagai serangan yang disengaja.
"Kami percaya berdasarkan apa yang telah kami lihat bahwa ini adalah tindakan yang disengaja. Motivasi pelaku belum diketahui," kata Komandan Polisi Victoria, Russell Barrett.
Pengemudi tersebut ditangkap di tempat kejadian dan polisi mengatakan seorang pria kedua juga telah ditangkap.
Ketika ditanya apakah insiden tersebut diperlakukan sebagai serangan teroris, Komandan Barrett mengatakan: "Ini adalah awal penyelidikan dan itu belum diketahui".
More than a dozen people were hurt when the car ran into pedestrians
Seorang saksi mata bernama John menggambarkan, ia melihat sebuah mobil SUV yang melaju "dengan kecepatan tinggi" dan "menabrak orang-orang" tepat pukul 16.30 waktu setempat.
"Saya melihat sebuah mobil, sebuah SUV melaju dengan kecepatan tinggi dan benar-benar mendengar suara tabrakan orang-orang dengan tas dan apa yang mestinya suara kereta belanjaan -dan saya harap itu bukan kereta bayi," katanya kepada ABC Radio Melbourne.
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen