Insiden Monas karena Provokasi
Bukti Adanya Skenario Diserahkan ke DPR
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Tim Advokasi Anti Ahmadiyah (TA3) menyerahkan bukti adanya skenario yang menyebabkan terjadinya insiden Monas 1 Juni 2008 lalu ke Komisi III DPR. Kekerasan Komando Laskar Islam terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) bisa muncul karena ada provokasi.
Anggota TA3 M.Mahendradata membeberkan, rencana aksi unjuk rasa AKKBB sebenarnya digelar di bundaran Hotel Indonesia (HI). Mahendradata membawa bukti berupa permohonan izin unjuk rasa yang ditujukan ke pihak kepolisian, yang belakangan tidak diizinkan.
"Tapi tiba-tiba mereka nyelonong ke Monas. Dan massa AKKBB itu 90 persen adalah anggota Ahmadiyah yang didatangkan dari Cirebon dan Manishor, Kuningan. Mereka didatangkan ke Jakarta dengan ajakan akan piknik ke Ancol," beber mantan anggota DPR itu.
Padahal, lanjutnya, saat itu Front Umat Islam yang di dalamnya ada Front Pembela Islam (FPI), sedang menggelar aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM di depan Istana, yang bersebelahan dengan Monas. "Ada skenario membenturkan FPI dengan AKKBB yang 90 persen orang Ahmadiyah itu. AKKBB sengaja mendekati FPI yang memang tingkat emosionalnya sudah tinggi terhadap Ahmadiyah," ujar Mahendradata.
Indikasi skenario semakin terlihat dari provokasi yang dilakukan tokoh-tokoh AKKBB saat berorasi. Ada yang berteriak FPI adalah laskar setan, ada pula letusan senjata api. "Kami punya 7 orang saksi yang melihat ada 2 orang berkaos AKKBB dengan menggunakan pita merah membawa senjata api. Pita merah merupakan tanda mereka koordinator," paparnya.
Selain Mahendradatta, anggota TA3 yang hadir antara lain adalah Achmad Michdan, Ari Yusuf Amir, Sugito Atmo Pawiro, dan mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif. Wakil pimpinan FPI juga hadir, salah satunya Supri Lobis. Mereka diterima sejumlah anggota Komisi III DPR yang dipimpin Suripto (F-PKS) dan Mayasyak Djohan (F-PPP).
Achmad Michdan menambahkan, insiden Monas memang sarat dengan propaganda. Dia menyebutkan, sejumlah bukti, termasuk foto-foto, telah diserahkan ke Komisi III DPR.
Dalam kesempatan tersebut, mereka juga memprotes penggeledahan markas FPI di Petamburan, Jakarta Barat, termasuk penangkapan dan penahanan Habib Rizieq Shihab pada 4 Juni lalu. Supri Lobis dari FPI menyatakan, saat insiden terjadi Habib Rizieq tidak ada di lokasi kejadian.
JAKARTA - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Tim Advokasi Anti Ahmadiyah (TA3) menyerahkan bukti adanya skenario yang menyebabkan terjadinya insiden
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- Perkuat Komiditas Pangan, Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial
- Kasus Kematian Mahasiswi UPI, Ajeng Sempat Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya
- Penyebab Mahasiswa UPI Tewas di Gymnasium, Kapolrestabes Bandung: Kasus ini Prosesnya Ditutup
- Catatan Akhir Tahun 2024 MA Bertema Integritas Kuat, Peradilan Bermartabat
- Pakar Hukum Bandingkan Putusan Terhadap Budi Said dengan Harvey Moeis