Insinyur Palsu Rawat Pesawat
Kamis, 18 Desember 2008 – 09:04 WIB
SYDNEY - Aksi tipu-tipu Timothy Leslie McCormack mengantarkannya ke penjara. Pengadilan Wilayah New South Wales kemarin (17/12) memvonis bersalah insinyur palsu yang pernah sepuluh bulan ikut merawat sejumlah pesawat di kandang Qantas Airways tersebut.
"Saat aksinya ketahuan pada Juli 2007, McCormack sudah melakukan sekitar 30 pemeriksaan keamanan yang sangat penting dan signifikan di Bandara Sydney. Artinya, dia sudah membahayakan nyawa 12.000 orang," terang hakim Mark Marien seperti dikutip Associated Press. Akibat tindakan nekatnya, McCormack harus menerima 42 dakwaan dari pengadilan negara bagian tersebut.
Karena pelanggaran pria 27 tahun itu termasuk berisiko tinggi, pengadilan baru memberikan wacana bebas bersyarat setelah terpidana menjalani dua tahun hukuman. "Aksinya itu sangat berpeluang mendatangkan malapetaka bagi Qantas dan dunia penerbangan Australia," tandasnya kepada Agence France-Presse. Sebab, dia ikut memeriksa bagian-bagian pesawat tanpa dasar ilmu teknik atau permesinan sama sekali.
McCormack diterima bergabung dengan Qantas setelah memalsukan identitasnya. Dia mengaku sebagai insinyur penerbangan yang berijazah dan berpengalaman. Namun, penelusuran yang dilakukan maskapai penerbangan terbesar Australia itu berujung pada fakta mengejutkan. Yakni, dia sama sekali tidak berkompeten. Padahal, selama bertugas di Qantas, McCormack bertanggung jawab mengecek pekerjaan teknisi-teknisi junior. (hep/ami)
SYDNEY - Aksi tipu-tipu Timothy Leslie McCormack mengantarkannya ke penjara. Pengadilan Wilayah New South Wales kemarin (17/12) memvonis bersalah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC