Inspirasi Tanpa Henti Dari Atlet Berprestasi Indonesia Stephanie Handojo
Fani, panggilan akrab Stephanie, mulai serius menekuni renang di usia 8 tahun.
"Dulu waktu Fani masih kecil, dilatih sama mama untuk mengarahkan Fani supaya bagus renangnya," katanya sembari malu-malu.
Photo: Stephanie dan obor yang sempat ia bawa saat menjadi pembawa obor di Olimpiade London 2012. (ABC; Nurina Savitri)
Sang ibu, Maria Yustina Tjandrasari, mengatakan sedari dini putrinya memang telah diperkenalkan kepada olahraga ini.
"Semula sejak Fani kecil, saya latih sendiri untuk menstimulasi motoriknya, karena gerakan mendatar sangat bagus untuk perkembangan anak down syndrome dan motorik kasarnya," tutur Yusnita.
Namun prestasi Fani dalam cabang renang tak hanya dibentuk oleh latihan yang ia jalani. Ada peristiwa traumatis yang sempat ia lalui.
"Sebelumnya Fani pernah tenggelam waktu lomba renang sehingga trauma air. Untuk mengembalikan kepercayaan dirinya susah sekali. (Fani) muntah-muntah dan mual-mual kalau lihat air kolam," kenang Yusnita.
Fani, dan tentu saja sang ibu, memilih untuk bangkit dan beranjak dari kejadian nahas itu.
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara