Instansi Ramai-ramai Batalkan Acara di Hotel
jpnn.com - SUMUR BANDUNG – Dampak kebijakan larangan rapat di hotel bagi PNS sudah mulai terasa. Sejumlah dinas ramai-ramai membatalkan rencana meeting di hotel hingga Januari 2015 mendatang.
Hal ini dikatakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar.
Dia menjelaskan, saat ini pemerintah sudah melakukan pembatalan secara keseluruhan mengenai pemesanan ballroom dan beberapa tempat meeting lain. Terhitung sejak 1 Desember hingga awal Januari 2015.
’’Pembatalan sudah dilakukan, serempak di seluruh kota se-Jawa Barat. Itu jelas sangat mempengaruhi okupansi kami,’’ ujar dia kepada Bandung Ekspres (Grup JPNN) melalui saluran telepon kemarin (2/12).
PHRI awalnya mengajukan penolakan mengenai kebijakan tersebut. Berbagai mekanime pengajuan sudah dilakuan sebagai bentuk penolakan dan permohonan untuk dikaji ulang.
Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil. Malah pemerintah pusat sudah mulai bergeraak di akhir tahun, dengan pembatalan rencana agenda meeting di seluruh hotel di Jawa Barat.
’’Kerugian belum saya hitung secara detil. Kalau penolakan memang sudah dilakukan. Namu,n saya sendiri belum ada gambaran, soalnya yang memberikan kebijakan menteri,’’ ungkap dia.
Menurut dia, dampak jelas dari kebijakan ini adalah pengurangan karyawan di beberapa hotel. Memang belum semua hotel memangkas karyawannya. Namun, kata Herman, perlahan semua hotel akan melakukan hal yang sama.
SUMUR BANDUNG – Dampak kebijakan larangan rapat di hotel bagi PNS sudah mulai terasa. Sejumlah dinas ramai-ramai membatalkan rencana meeting
- TNI-Polri Bersinergi Jaga Situasi Kondusif & Mewujudkan Pilkada Damai di Sumsel
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap