Instruksi PP Pemuda Muhammadiyah ke KOKAM Sikapi Kasus Mahasiswa Papua
jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menyesalkan munculnya tindakan rasisme, intoleransi dan perlakuan diskriminasi yang diduga terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, beberapa waktu lalu.
Perlakuan diskriminasi diduga menjadi pemicu kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8).
"Kami sangat menyesalkan munculnya tindakan rasisme, intoleransi dan perlakuan diskriminasi yang diduga terjadi terhadap mahasiswa Papua," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) Cak Nanto di Jakarta, Selasa (20/8).
Menurut Cak Nanto, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) di berbagai daerah, untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak keamanan dan tokoh Papua setempat.
"Paling tidak untuk menjaga asrama mahasiswa/pelajar Papua di mana pun berada, guna menciptakan suasana yang damai," ucapnya.
PP Pemuda Muhammadiyah juga menginstruksikan KOKAM terlibat aktif bersama organ atau elemen lain dalam rangka menjaga ketentraman dan kerukunan masyarakat setempat.
BACA JUGA: Wakil Wali Kota Malang: Saya tak Pernah Mengatakan Pemulangan Mahasiswa Papua
"Pemuda Muhammadiyah mendukung aparat keamanan bersikap tegas dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif. Di atas itu semua, Pemuda Muhammadiyah mendorong agar aparat keamanan berlaku persuasif dengan tetap mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan ini," katanya.
PP Pemuda Muhammadiyah menyesalkan munculnya tindakan rasisme, intoleransi dan perlakuan diskriminasi yang diduga terjadi terhadap mahasiswa Papua.
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Mahasiswa Papua Ajak Calon Kepala Daerah Kampanyekan Pilkada Damai
- Isyarat Dukungan Politik Muncul di Apel Akbar KOKAM Pemuda Muhammadiyah Solo
- Pemuda Muhammadiyah: Putusan MK soal Usia Cawapres Menentukan Nasib Generasi Muda
- Ganjar Puji Peran Pemuda Muhammadiyah dalam Memanfaatkan Bonus Demografi
- Rasisme di Militer Amerika Begitu Parah, Travis King Pilih Kabur ke Korut