Instruksi Terbaru Presiden Jokowi ke Kapolri & Panglima TNI

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan instruksi kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menjaga keamanan. Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu juga memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan membantu Kapolri dalam mengendalikan keamanan.
"Kapolri dibantu panglima (TNI) dan KaBIN untuk terus menjaga keamanan, mengendalikan keamanan dan mengedepankan semangat persaudaraan dan kerukunan sosial kita," ucap Jokowi saat menyampaikan pengantar pada sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (16/5).
Tito bersama Hadi Tjahjanto dan Budi Gunawan juga hadir pada sidang kabinet itu. Agenda sidang kabinet adalahnya membahas persiapan peluncuran sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS).
Sedangkan instruksi Presiden Jokowi kepada Kapolri, Panglima TNI dan KaBIN itu berkaitan dengan datangnya Ramadan. Besok (17/5), umat Islam akan memulai puasa Ramadan.
Jokowi menginginkan umat Islam di tanah air bisa menunaikan ibadah puasa dengan penuh rasa aman dan kedamaian. Selain itu, Jokowi juga meminta para pimpinan kementerian lembaga untuk menyampaikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia dalam kondisi aman.
"Penting sekali untuk disampaikan bahwa Indonesia aman dan sekarang kita tetap fokus untuk bekerja," pungkas mantan wali kota Surakarta itu.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo memerintahkan Panglima TNI dan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) membantu Kapolri dalam mengendalikan keamanan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berbagi di Bulan Ramadan, 360Kredi Santuni Ratusan Anak Yatim Piatu
- Inovasi Smart Living Modena untuk Ramadan yang Lebih Praktis dan Nyaman
- Isi Kuota Tri Bisa Langsung Bersedekah, Begini Caranya
- Soal Kenaikan Pangkat Teddy, Panglima TNI Singgung Jabatan Seskab Setara Eselon II
- Pamen-Pati Polda Jabar Dimutasi dan Rotasi, Berikut Daftarnya
- Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Jadi Anomali, Hinca Pertanyakan Sistem Rekrutmen Polri