Instruksi Wali Kota Ini Dianggap Angin Lalu

Instruksi Wali Kota Ini Dianggap Angin Lalu
Ratusan orang tua murid SD mengantre di depan toko Harapan Utama untuk membeli buku Lembar Kerja Siswa (LKS) penerbit Generasi Emas di Komplek Ruko SP , Batuaji, Kamis (5/1) malam. Antrean yang panjang membuat orang tua murid mengometari kinerja Dinas Pendidikan Kota Batam yang kurang tepat. F.Rezza Herdiyanto/Batam Pos

jpnn.com - jpnn.com - Wali Kota Batam Muhammad Rudi menginstruksikan seluruh sekolah untuk tidak lagi mewajibkan murid SD, siswa SMP dan SMA membeli buku lembar kerja siswa (LKS).

Namun instruksi ini sepertinya tidak sampai kepada para wali murid. Sebab, hingga Minggu (8/1) kemarin, ratusan orangtua wali murid dan siswa dari berbagai sekolah di Batuaji dan Sagulung masih terlihat berburu buku-buku tersebut.

Toko buku Harapan Utama di kawasan Sentosa Perdana (SP) Plaza Mall, Sagulung masih diserbu puluhan orangtua wali murid dan siswa yang ada di Batuaji dan Sagulung.

Padahal toko buku tersebut sebelumnya sudah diinstruksikan oleh Kadis Pendidikan kota Batam Muslim Bidin agar tidak lagi menjual buku LKS tersebut.

Namun sampai siang kemarin toko buku itu masih melayani sebagian orangtua wali murid yang mencari buku LKS, meskipun toko sudah disuruh tutup. Pihak toko secara sembunyi-sembunyi melayani pembeli.

Batam Pos (Jawa Pos Group) yang mengamati lokasi toko buku tersebut memergoki beberapa orangtua wali murid yang diizinkan masuk ke dalam toko. Saat keluar orangtua wali murid tersebut menenteng beberapa buku LKS.

Batam Pos yang mencoba menanyakan orangtua wali murid yang berhasil mendapatkan buku itu tidak mendapatkan informasi yang banyak.

Mereka terkesan tertutup saat ditanya kenapa masih bisa membeli buku di toko yang sudah diinstruksikan tutup itu.

 Wali Kota Batam Muhammad Rudi menginstruksikan seluruh sekolah untuk tidak lagi mewajibkan murid SD, siswa SMP dan SMA membeli buku lembar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News