Instruksi Wali Kota Ini Dianggap Angin Lalu

Instruksi Wali Kota Ini Dianggap Angin Lalu
Ratusan orang tua murid SD mengantre di depan toko Harapan Utama untuk membeli buku Lembar Kerja Siswa (LKS) penerbit Generasi Emas di Komplek Ruko SP , Batuaji, Kamis (5/1) malam. Antrean yang panjang membuat orang tua murid mengometari kinerja Dinas Pendidikan Kota Batam yang kurang tepat. F.Rezza Herdiyanto/Batam Pos

"Mau nggak maulah pak harus beli meskipun mahal. Anak sudah merengek-rengek katanya kalau tak ada buku ini tak bisa belajar mereka. Saya beli 10 buku hari ini pak, makanya lumayan juga," ujar Rio, salah seorang warga.

Rio sendiri mengaku cukup keberatan dengan kebijakan tersebut, namun dia tak bisa berbuat banyak sebab, putrinya yang duduk di kelas empat SD diwajibkan memiliki buku-buku tersebut oleh pihak sekolah.

Senada diakui Na, salah seorang siswi SMPN 37 di Sagulung. Karena pihak sekolah mewajibkan harus memiliki buku LKS, dia harus membeli 10 buku LKS di supermarket tersebut, kemarin.

"Memang diwajibkan (beli buku LKS). Kalau nggak mau ngerjakan tugas dimana. Guru-guru kami kalau mau kerjakan tugas atau apau disuruh pakai LKS makanya buku ini penting," ujarnya.

Muhammad Rudi sebelumnya sudah mengintruksikan agar siswa atau orangtua wali murid tidak usah gubris dengan suruhan pihak sekolah untuk membeli buku LKS tersebut.

"Aturan dari Menteri dan Perwako sudah jelas, LKS tidak wajib, makanya saya tegaskan orangtua tak usah gubris kalau ada anaknya minta beli buku LKS. Kalau ada sekolah yang paksa lapor ke saya," tegas Rudi. (cr17/eja)


 Wali Kota Batam Muhammad Rudi menginstruksikan seluruh sekolah untuk tidak lagi mewajibkan murid SD, siswa SMP dan SMA membeli buku lembar


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News