Intan Jaya Terus Bergejolak, Senator Filep Menduga Konflik Masih Seputar Perebutan SDA
jpnn.com, JAKARTA - Upaya penambangan Blok Wabu yang terletak di selatan distrik Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya terus bergulir.
Blok Wabu yang menyimpan potensi sumber daya 117,26 ton bijih emas (data Kementerian ESDM 2020) menjadikannya salah satu dari lima cadangan emas terbesar di Indonesia. Nilai yang setara dengan jumlah Rp 300 triliun ini tentu diperebutkan oleh banyak kepentingan.
Terkait hal tersebut, senator Papua Barat Filep Wamafma justru menyoroti konflik di wilayah Intan Jaya tersebut.
Menurut Filep, pemerintah harus mengutamakan keselamatan warga di sekitar daerah tersebut tanpa harus menambah daftar panjang kasus pelanggaran HAM di tanah Papua.
“Terkait wacana penambangan Blok Wabu yang terus bergulir, saya sangat berharap kepada Pemerintah, terutama pihak keamanan agar mengutamakan keselamatan dan keamanan warga di seluruh Intan Jaya, terutama di sekitar daerah Blok Wabu,” kata politikus Papua Barat tersebut.
Dia lagi-lagi memprotes penambahan aparat keamanan di Intan Jaya yang menurutnya tak sejalan dengan komitmen KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman.
“Kami apresiasi niat pendekatan kemanusiaan yang disampaikan KSAD Dudung. Namun, di lapangan, mengapa konflik meningkat, pelanggaran HAM masih terus terjadi?” tanya Filep.
Saat ini, wilayah Papua yang masih terus bergejolak beberapa tahun terakhir berada di Kabupaten Intan Jaya.
Senator Filep Wamafma merespons upaya penambangan Blok Wabu yang terletak di selatan distrik Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya terus bergulir.
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Spanduk dan Penyanderaan Karyawan PT MEG oleh Warga Rempang Jadi Latar Belakang Konflik
- Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Sultan: Sistem Politik Kita Perlu Disempurnakan
- Hasil Temuan DPD RI, Yorrys Raweyai: PSN Tangerang Perlu Didukung
- Sultan Dorong Pemda Lakukan Inovasi Kebijakan Pengurangan Angka ICOR Sektor Pangan di Daerah
- Komite IV DPD RI Dorong Mendag Mendukung Integrasi Perdagangan Antarpulau Melalui Platform Digital Nasional