Integrasi Layanan Digital, Bantu Atasi Permasalahan Kampus
jpnn.com, JAKARTA - Pandemi membuat beberapa kampus di Indonesia mengalami kesulitan. Mulai dari sistem pembelajaran hingga pembayaran biaya pendidikan mengalami perubahan sebab harus menyesuaikan dengan kondisi yang tidak memungkinkannya kegiatan tatap muka.
Sayangnya, perubahan ini tidak dapat diadopsi oleh beberapa kampus dengan cepat yang berdampak pada keuangan kampus yang tidak stabil disebabkan oleh berkurangnya jumlah calon mahasiswa dan kesulitan pembayaran biaya pendidikan oleh mahasiswa.
Nugra, Marketing Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I), menuturkan bahwa saat pandemi berlangsung pendaftaran calon mahasiswa baru di setiap cabang LP3I memiliki jumlah yang berbeda-beda, bahkan cenderung timpang antar cabang.
Hal ini berdampak pada keuangan masing-masing cabang yang tidak merata dan keberlangsungan cabang dengan jumlah peminat terkecil yang terancam ditutup. Lebih buruknya lagi, beberapa kampus mengalami penurunan jumlah peminat secara drastis dari tahun sebelumnya.
Zaharuddin selaku Rektor Universitas Panca Sakti juga mengungkapkan, “Dampak Covid-19 untuk Universitas Panca Sakti cukup besar, terutama dari penerimaan mahasiswa baru yang jumlahnya berkurang sekitar 40%-50%”. Hal ini membuat manajemen kampus mencari digitalisasi yang tidak hanya meningkatkan kualitas manajemen pendidikan, namun juga dapat meningkatkan pemasaran dan keberlangsungan kampus tersebut.
Ian McKenna selaku Founder dan CEO Infradigital berkata, “Pada 6 bulan terakhir ini menunjukan seberapa pentingnya infrastruktur digital, khususnya yang berhubungan dengan pembayaran. Apalagi dengan diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang terus berjalan hingga saat ini dan masalah sulitnya mencari mahasiswa baru. Kami sangat bangga untuk menyambut LP3I, IT PLN, Universitas Panca Sakti Bekasi, Universitas Muhammadiyah Kuningan dan STIMA IMMI Jakarta sebagai bagian dari Jaringan IDN. Kami berharap dapat terus membantu lembaga pendidikan beserta dengan mahasiswanya untuk dapat memperlancar proses perjalanan mereka menuju cashless dan membantu permasalahan yang sedang mereka alami.”
Hal ini juga diamini oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI), Budi Djatmiko selaku Ketua Umum menyatakan bahwa kerjasama dengan Infradigital mengajak perguruan tinggi untuk memperbaiki pengelolaan kampus dan mempercepat digitalisasi di kampus sehingga mendorong peningkatan kualitas mutu pendidikan dan layanan pendidikan.
Infradigital, dengan produknya Jaringan IDN mendukung layanan digital yang telah diterapkan di kampus menjadi lengkap dan saling terintegrasi. Mulai dari Sistem Informasi Akademik, pembayaran biaya pendidikan, kegiatan belajar mengajar hingga Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).
Pandemi membuat beberapa kampus di Indonesia mengalami kesulitan. Mulai dari sistem pembelajaran hingga pembayaran biaya pendidikan mengalami perubahan
- Kemdiktisaintek Berikan 315 Anugerah Diktisaintek 2024 kepada Pemangku Kepentingan PT
- Kampus Unika Atma Jaya Utamakan Sustainability dan Keseimbangan Alam
- Cerita Richel Megapaswati, Mahasiswa UMB Mencuri Perhatian di Panggung Dunia
- Pendapat Ginanjar Wiro Sasmito Soal Nestapa Kampus Swasta
- Jadi yang Terbaik di Dunia, BRCC Siap Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus