Intel Harusnya Mata-Matai PKI, Bukan Ulama Pecinta NKRI
jpnn.com - jpnn.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengaku sangat prihatin jika aparat intelijen justru ditugasi memata-matai para ulama dan tokoh nasional.
Pasalnya, mereka hanya menginginkan Indonesia kembali pada cita-cita luhur para pendiri bangsa, yakni sebagai negara merdeka dan lepas dari penjajahan asing. Baik itu penjajahan secara ekonomi, politik maupun akar budaya yang ada.
"Harusnya aparat intelijen ditugaskan untuk memata-matai kebangkitan PKI. Bukan terhadap pihak yang cinta dengan NKRI. Jangan polisi dijadikan alat mengkriminalisasi, jangan ada upaya-upaya meneror tokoh agama dan tokoh nasional," ujar Rizieq saat menjadi pembicara pada dialog yang digelar Center of Study for Indonesian Leadership (CSIL) dan Dewan Harian 45 di Gedung Juang 45, Jakarta, Jumat (20/1).
Menurut Rizieq, kebangkitan PKI harus dilawan. Demikian juga terhadap upaya-upaya mengkriminalisasi tokoh-tokoh yang sangat mencintai NKRI.
Rizieq kemudian mengingatkan pihak-pihak tertentu, bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Karena itu aparat hukum harus benar-benar difungsikan untuk menegakkan hukum sesuai aturan perundang-undangan yang ada.
"Apapun agama dan budaya anda, mari menjaga kedaulatan NKRI. Ini kapal besar yang menampung kita semua. Satu saja ada pihak yang melubanginya dan itu dibiarkan, kapal ini akan karam. Semua aspek di negeri ini harus ditegakkan," pungkas Rizieq.(gir/jpnn)
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengaku sangat prihatin jika aparat intelijen justru ditugasi memata-matai para ulama
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Panglima TNI Menunjuk Letjen Nugroho Sulistyo Budi menjadi Kepala BSSN
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Lihat Itu Massa Reuni Akbar PA 212 yang Beraksi Hari Ini, Mars FPI Menggema di Monas
- Beredar Pakta Integritas RK-Suswono dengan FPI, Isinya Penuh Isu Sara
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono
- Rapat Bareng Herindra, Yoyok Komisi I Minta BIN Tak Berpolitik di Pilkada 2024