Intel: Rusia Bakal Gunakan Hoaks untuk Memulai Invasi ke Ukraina
Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung kelompok separatis di bagian timur negara itu.
Moskow menuntut jaminan keamanan dari Barat, termasuk janji NATO untuk tidak mengakui Kiev, ketika 100.000 tentara Rusia dikerahkan ke dekat perbatasan Ukraina.
Pemerintah AS telah mengatakan bahwa kecil kemungkinan bagi Ukraina untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam waktu dekat.
Namun Washington mengatakan Ukraina harus menentukan masa depannya sendiri di tengah benturan kekuatan atas wilayah mereka usai berakhirnya Perang Dingin di Eropa.
Para penerjun payung dari Angkatan Darat AS pada Kamis menaiki pesawat yang diterbangkan ke Eropa Timur "untuk membantu memastikan sekutu NATO kami dan mitra-mitra kami menghalangi Rusia," kata juru bicara AD AS Matthew Visser.
Para tentara itu diberangkatkan dari Fort Bragg di Carolina Utara. Sekitar 1.700 orang, terutama dari Divisi Udara ke-82, dikerahkan ke Polandia, sementara 300 lainnya bergerak ke Jerman, kata dia. (ant/dil/jpnn)
Invasi militer Rusia ke Ukraina, yang berpotensi menyulut perang dunia ketiga, kemungkinan bakal dipicu sebuah video hoaks
Redaktur & Reporter : Adil
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat