Intel Sempat Lapor Situasi Bakal Panas
Sabtu, 02 April 2011 – 07:40 WIB
JAKARTA -- Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng) AKBP Dicky Patrianegara mendapat giliran dimintai keterangannya dalam persidangan sengketa pemilukada Tapteng di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (1/4). Dalam keterangannya, Dicky yang kemarin mengenakan baju dinas, mengaku sebelum pemilukada digelar sempat mendapat laporan intelijen bahwa situasi di lapangan berpotensi ada konflik keras.
"Kami mendapat informasi dari intelijen, pilkada akan panas sebagaimana pilkada masa lalu (pilkada Tapteng 2005, red), dimana ada pembakaran kantor KPUD, ada pula yang disandera. Karenanya, kami tidak mau ambil resiko, maka berupaya menjaga netralitas," terang Dicky tegas. Seperti diketahui, pilkada Tapteng ini dimenangkan pasangan Bonaran Situmeang-Syukran Tandjung.
Baca Juga:
Dicky membeberkan kesigapan aparat kepolisian setiap kali mendengar informasi kejadian yang berpotensi kerusuhan. Antara lain mengenai kejadian di Kantor Kecamatan Pinangsori, yang menjadi lokasi PPK. Begitu mendengar ada kerumunan massa yang mengepung rumah camat, Dicky mengaku langsung memerintahkan kapolsek setempat segera bergerak ke lokasi.
Upaya pengamanan terhadap orang yang berada di dalam rumah, yang merasa terancam oleh tindakan massa, sempat dilakukan dengan mengetuk pintu kamar mandi. "Mungkin merasa paranoid, anggota kami yang datang dikira massa yang mau membakar," beber Dicky.
JAKARTA -- Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng) AKBP Dicky Patrianegara mendapat giliran dimintai keterangannya dalam persidangan sengketa pemilukada
BERITA TERKAIT
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia