Intelektual Stempel
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Demokrasi akan berjalan sehat kalau mekanisme trias politika berjalan dengan seimbang.
Tiga kekuatan utama, eksekutif, legislatif, dan judikatif, harus berjalan seimbang untuk saling mengontrol.
Legislatif harus kuat dan independen supaya bisa mengontrol eksekutif, demikian juga judikatif harus independen supaya bisa mengawasi eksekutif dan legislatif.
Ini adalah rumus dasar demokrasi yang dipahami oleh mahasiswa ilmu politik semester satu.
Mahfud MD pasti sudah ‘’ngelontok’’ pemahamannya mengenai hal ini. Mahfud tahu dengan pasti bahwa DPR sekarang tidak menjalankan fungsi check and balances dengan baik.
DPR sekarang dikuasai oleh koalisi pendukung pemerintah sampai 70 persen lebih. Itulah sebabnya undang-undang apa pun yang disodorkan pemerintah langsung didok oleh DPR.
Perpu Ciptaker sekarang sedang menunggu pengesahan dari DPR. Tidak perlu bertaruh, semua pasti tahu bahwa DPR pasti akan memberikan stempel persetujuan.
Kemana suara para intelektual itu? Mereka sudah bersuara, tetapi hilang di kegelapan malam dan hanya menjadi a cry in the darak, teriakan di kegelapan.
Perpu Ciptaker ini hanya satu saja dari beberapa belied pemerintah yang dianggap merongrong demokrasi.
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi