Intelektual Stempel

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Intelektual Stempel
Undang-Undang Cipta Kerja. Foto: Antara

Sementara itu, intelektual tukang stempel punya suara yang lebih keras membela dan mempertahankan kekuasaan.

Yusril Ihza Mahendra menjadi bagian dari intelektual yang disebut Jimly Asshiddiqie sebagai tukang stempel itu.

Yusril ada di barisan terdepan pembela Perpu Ciptaker. Beberapa intelektual menganggap Jokowi layak di-impeach oleh DPR karena melanggar konstitusi.

Yusril menjadi tameng Jokowi dan mengatakan bahwa perpu sudah berjalan sesuai prosedur, dan tidak ada alasan apa pun untuk meng-impeach Jokowi.

Rezim Jokowi terlihat begitu digdaya sekarang ini. Ultimatum pengunjuk rasa yang akan melakukan pembangkangan sosial, jika perpu tidak dicabut, sama sekali tidak digubris.

Rezim sudah bisa mengukur kekuatan oposisi, dan rezim sudah menguasai semua alat kekuasaan untuk mematahkan oposisi.

Para intelektual tukang stempel itu tidak mungkin lupa bahwa kekuatan represif sehebat apapun tidak akan bisa melawan kesadaran dan kekuatan rakyat.

Rezim Orde Lama jatuh oleh kekuatan rakyat dan Rezim Orde Baru juga jatuh karena kekuatan rakyat.

Perpu Ciptaker ini hanya satu saja dari beberapa belied pemerintah yang dianggap merongrong demokrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News