Intelijen AS Duga Pakistan Bantu Osama Sembunyi
Rabu, 04 Mei 2011 – 06:33 WIB
Zardari menegaskan bahwa perang melawan terorisme bagi Pakistan sama pentingnya dengan perang melawan terorisme yang dilakukan AS. Zardari mengingatkan, Pakistan merupakan salah satu negara yang paling dirugikan terorisme karena berada di daftar negara yang menjadi target Al Qaeda bersama AS, Inggris, Spanyol, Indonesia, Afghanistan, Turki, Yaman, Kenya, Tanzania, Mesir, Arab Saudi, dan Aljazair.
Pakistan pun, kata Zardari, merasa lega karena Osama sebagai sumber terorisme telah "dibungkam" sehingga korban tragedi 11 September memperoleh keadilan. Dia menekankan, pemerintah Pakistan sama sekali tidak mengetahui persembunyian Osama selama ini. "Dia tidak berada di lokasi mana pun yang kami prediksi sebelumnya. Tapi, kini dia telah tiada," kata Zardiri.
Zardari juga menegaskan bahwa tewasnya Osama tidak dapat dilepaskan dari peran Pakistan dalam upaya pemberantasan terorisme. "Meskipun kami tidak terlibat dalam operasi itu, kerja sama antara AS dan Pakistan selama satu dekade akhirnya berujung kepada tewasnya Osama bin Laden," ujar Zardari.
Dia menambahkan, Pakistan selama ini telah membayar mahal operasi melawan terorisme. "Tentara kami lebih banyak yang tewas daripada tentara NATO. Kami juga kehilangan 2.000 petugas polisi dan 30.000 warga sipil yang tidak bersalah," tutur Zardani yang juga dilansir AFP.
WASHINGTON - Kematian Osama bin Laden di tangan Navy Seal, pasukan elite Angkatan Laut AS, di Abbottabad (1/5) membuka tabir baru di dunia intelijen.
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas