Intelijen AS Duga Pakistan Bantu Osama Sembunyi

Intelijen AS Duga Pakistan Bantu Osama Sembunyi
Intelijen AS Duga Pakistan Bantu Osama Sembunyi
Zardari menegaskan bahwa perang melawan terorisme bagi Pakistan sama pentingnya dengan perang melawan terorisme yang dilakukan AS. Zardari mengingatkan, Pakistan merupakan salah satu negara yang paling dirugikan terorisme karena berada di daftar negara yang menjadi target Al Qaeda bersama AS, Inggris, Spanyol, Indonesia, Afghanistan, Turki, Yaman, Kenya, Tanzania, Mesir, Arab Saudi, dan Aljazair.

Pakistan pun, kata Zardari, merasa lega karena Osama sebagai sumber terorisme telah "dibungkam" sehingga korban tragedi 11 September memperoleh keadilan. Dia menekankan, pemerintah Pakistan sama sekali tidak mengetahui persembunyian Osama selama ini. "Dia tidak berada di lokasi mana pun yang kami prediksi sebelumnya. Tapi, kini dia telah tiada," kata Zardiri.

Zardari juga menegaskan bahwa tewasnya Osama tidak dapat dilepaskan dari peran Pakistan dalam upaya pemberantasan terorisme. "Meskipun kami tidak terlibat dalam operasi itu, kerja sama antara AS dan Pakistan selama satu dekade akhirnya berujung kepada tewasnya Osama bin Laden," ujar Zardari.

Dia menambahkan, Pakistan selama ini telah membayar mahal operasi melawan terorisme. "Tentara kami lebih banyak yang tewas daripada tentara NATO. Kami juga kehilangan 2.000 petugas polisi dan 30.000 warga sipil yang tidak bersalah," tutur Zardani yang juga dilansir AFP.

WASHINGTON - Kematian Osama bin Laden di tangan Navy Seal, pasukan elite Angkatan Laut AS, di Abbottabad (1/5) membuka tabir baru di dunia intelijen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News