Intelijen AS Duga Pakistan Bantu Osama Sembunyi
Rabu, 04 Mei 2011 – 06:33 WIB
Brennan menggambarkan, situasi di ruang pemantauan sangat tegang, tanpa suara. Bahkan, dia mengibaratkan tiap menit dari 40 menit misi itu seperti berhari-hari. "Semua orang menahan napas," katanya.
Operasi selama 40 menit di Kota Abbottabad, Pakistan, itu menewaskan Osama, 54; istri, Amal al-Sadah, 27; dan putranya, Khalid bin Ladin, 22, serta dua saudara kandung Bin Laden. Empat anak, termasuk putri Osama, Safia, dan dua wanita cedera. Sejumlah pria juga ditangkap dalam insiden tersebut.
Ketika operasi khusus militer dijalankan Minggu malam waktu AS lalu, Obama masuk ke sebuah ruangan di kawasan Washington untuk menyaksikan kejadian itu secara langsung melalui TV. Osama tewas ditembak Minggu pagi waktu Pakistan. "Kami bisa memonitor secara langsung perkembangan operasi itu mulai awal, ke waktu pembidikan target, hingga operasi selesai," ujar Brennan.
"Kami mendapatkan data-data termutakhir untuk memastikan bahwa kami mendapatkan pandangan langsung terhadap perkembangan operasi itu," jelasnya sebagaimana dilansir Daily Mail. Penyerbuan itu juga bisa dinikmati oleh seratus personel Navy Seal yang terlibat dalam misi itu.
WASHINGTON - Kematian Osama bin Laden di tangan Navy Seal, pasukan elite Angkatan Laut AS, di Abbottabad (1/5) membuka tabir baru di dunia intelijen.
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas