Intelijen Australia Lebih Sering Akses Data Pengguna Internet Ketimbang Inggris
Menurut sebuah dokumen yang diungkap oleh oleh Edward Snowden, otoritas intelijen Australia lebih sering mengakses data internet pribadi yang dikumpulkan oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) AS ketimbang badan sejenis di Inggris, selama periode 12 bulan.
Dokumen itu berkaitan dengan program PRISM milik NSA, yang mengamati potongan aktivitas online secara langsung dari para pengguna perusahaan seperti Google.
Dalam periode 12 bulan itu yang berakhir hingga Mei 2012, lembaga mata-mata elektronik Australia (ASD), yang kemudian dikenal sebagai DSD, memproduksi 310 laporan berdasarkan program PRISM. Sementara Inggris hanya memproduksi 197 laporan.
Data yang diungkap Edward Snowden di tahun 2013 menunjukkan sejauh mana jaringan Five Eyes mengakses data pribadi masyarakat. (Foto: theguardian.co.uk)
Eric King dari kelompok aktivis Privacy International Inggris menemukan dokumen itu dan mengatakan kepada media bahwa ia tercengang.
"Apa yang kami temukan sekarang, bahwa DSD, badan intelijen Australia, menggunakan PRISM, mereka memiliki akses langsung ke Google, Apple, Facebook dan perusahaan-perusahaan besar AS lainnya yang langsung memantau jantung data pelanggan dan mengambilnya," jelasnya.
Ia menambahkan, "Fakta bahwa Australia memproduksi sepertiga lebih banyak dari yang dilakukan Inggris membuat saya takjub."
Pengumpulan data intelijen itu adalah bagian dari jaringan ‘Five Eyes’, yang mencakup AS, Inggris, Kanada, Selandia Baru dan Australia.
Menurut sebuah dokumen yang diungkap oleh oleh Edward Snowden, otoritas intelijen Australia lebih sering mengakses data internet pribadi yang dikumpulkan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata