Intelijen Diminta Tangkal Radikalisasi ISIS di Indonesia
jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais meminta aparat intelijen bisa menangkal upaya radikalisasi ISIS di Indonesia. Hal tersebut terkait insiden teror di Paris, Prancis, yang menewaskan lebih seratus orang.
Menurut politikus PAN itu, ancaman ISIS berkolaborasi dengan berbagai warga negara, termasuk kemungkinan dari Indonesia. Karena itu, pemerintah melalui jejaring intelijennya sebaiknya lebih meningkatkan cegah dan tangkal dini terhadap berbagai upaya radikalisasi di beberapa kantung sosial yang sudah teridentifikasi.
“Apa yang terjadi di Prancis adalah bentuk kebiadaban dan kejahatan kemanusiaan,” kata Hanafi Rais, Minggu (15/11).
Ia sangat prihatin dan menolak segala bentuk kekerasan. Namun, dia meyakini kejadian itu belum akan berhenti sehingga harus dicari mengapa tindakan tersebut bisa terjadi.
“Tak mungkin ada kejadian tunggal yang berdiri sendiri tanpa interkoneksi dengan kejadian lainnya. Radikalisme di Prancis dan tanah Eropa lain muncul pasti bukan karena kebetulan. Bisa jadi itu bagian dari akumulasi luka sosial maupun sejarah,” katanya.
Ia berpendapat bahwa praktek dan paham rasisme karena kebijakan imigrasi yang kurang tepat di Eropa bisa juga jadi salah satu faktor mengapa ISIS yang lahirnya di Suriah dan kawasan Timur Tengah bisa berkolaborasi dengan warga Eropa imigran maupun lokal dalam melakukan perlawanan berbentuk teror itu.
Ia mengungkapkan alasan-alasan eksternal seperti perang Suriah/Irak, perlakuan terhadap Palestina, maupun kejadian-kejadian lainnya dianggap tidak adil.
“Beruntunglah Indonesia sebagai negara multikultural sudah bersepakat soal Bhinneka Tunggal Ika sebagai salah satu pilar kebangsaan kita. Ini yang membedakan dengan Eropa,” ujarnya.
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais meminta aparat intelijen bisa menangkal upaya radikalisasi ISIS di Indonesia. Hal tersebut terkait
- Tak Akan Lari, Hasto Bakal Hadapi Penyidik KPK pada 13 Januari
- Ketum PITI Ipong Hembing Laporkan Oknum Hakim Pengadilan Niaga Jakpus ke KY
- Taat Hukum, Hasto Bakal Hadiri Panggilan KPK pada 13 Januari 2025
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya