Intelijen Dinilai Kecolongan
Minggu, 25 September 2011 – 15:23 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Tjahjo Kumolo menyesalkan terjadinya peristiwa ledakan bom di sebuah gereja di Kepunton, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (25/9). Menurutnya, bom bunuh diri di GPIB Solo kembali membuktikan pemerintah telah gagal.
"Khususnya aparat keamanan dan intelejen selalu kecolongan. Indonesia dibangun di atas fondamen Pancasila yang menegaskan prinsip kebangsaan," kata Tjahjo, kepada JPNN, Minggu (25/9).
Baca Juga:
Dijelaskan Tjahjo, harusnya pemerintah berani menentukan siapa kawan siapa lawan. Dia meminta aparat menindak segala bentuk tindak kekerasan atas nama agama. "Itu adalah kejahatan kemanusiaan," tegas Tjahjo.
Menurut dia, inilah perbedaan paling mendasar aksi-aksi pemboman di luar negeri dan di Indonesia. Kalau di luar negeri, kata dia, pasti ada kelompok yang mengklaim bertanggungjawab atas ledakan sebuah bom, tapi di Indonesia tidak demikian. "Dengan demikian, akibatnya orang harus berspekulasi soal pelaku, motif, terkait kelompok mana dan sebagainya," jelasnya.
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Tjahjo Kumolo menyesalkan terjadinya peristiwa ledakan bom di sebuah gereja di Kepunton, Surakarta,
BERITA TERKAIT
- PT KAI Tutup 309 Perlintasan Sebidang Selama 2024
- KPK Periksa Eks Ketua KPU hingga Plt Dirjen Imigrasi
- BMKG Minta Warga Malut Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
- Ada Uang Rp 21 Miliar di Rumah Eks Ketua PN Surabaya
- PLN Indonesia Power UBH Gelar Seminar Pemanfaatan Passive Income
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten