Intelijen Lemas, Kekerasan Meluas
Rabu, 09 Februari 2011 – 09:09 WIB
JAKARTA - Kerusuhan Temanggung yang terjadi hanya selang dua hari dari kerusuhan di Cikeusik, Pandeglang, Banten, disesalkan oleh banyak pihak. Intelijen kepolisian dinilai lemah dan gagal membaca pergerakan massa yang berujung anarkis. Koodinator Komisi untuk Orang Hilang dan Kekerasan (KontraS) Haris Azhar sependapat dengan Todung. "Intelijen polisi lemas (loyo). Akibatnya, kekerasan meluas dan masif," katanya.
"Kami menyesalkan insiden demi insiden terjadi. Mustahil kalau intelijen (kepolisian) tidak tahu," kata pengacara senior Todung Mulya Lubis di kantor Wahid Institute, Jakarta, Selasa (8/2).
Baca Juga:
Todung berharap Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengevaluasi jajarannya secara total. Terutama soal intelijen yang menjadi "mata" pertama Kapolri. "Kejadian di Cikeusik dan Temanggung telah mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia. Polri sebagai aparat negara gagal memberikan rasa aman," kritik aktivis Transparency International Indonesia (TII) tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA - Kerusuhan Temanggung yang terjadi hanya selang dua hari dari kerusuhan di Cikeusik, Pandeglang, Banten, disesalkan oleh banyak pihak. Intelijen
BERITA TERKAIT
- BP Taskin Terima Delegasi UN-SDSN BP, Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan
- Komunitas Garuda Asta Cita Nusantara Berkonsolidasi untuk Mengawal Prabowo – Gibran
- Lihat, Momen Mentan Amran Sulaiman Menikmati Jagung Bakar Bareng Masyarakat di Maros
- Senator Filep Soroti Insiden 40 Siswa Keracunan Seusai Makan Bergizi Gratis, Simak
- Ajinomoto dan Baznas Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
- Ketika Jokowi Melihat Padi Biosalin yang Diresmikan Wali Kota Semarang Mbak Ita