Internal NU Diklaim Terpecah Sejak Ma'ruf jadi Cawapres Jokowi
jpnn.com, SURABAYA - Langkah capres Jokowi memilih Ma'ruf Amin menjadi wapresnya dianggap membawa dampak perpecahan besar di kalangan bawa kader NU.
BACA JUGA : Kiai Ma'ruf Amin: Kalau Tidak Milih Keturunan Jabar, Kelewatan!
Pasalnya, pengangkatan Ma'ruf dinilai tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu, sehingga saat ini pimpinan NU kosong.
Dewan penasehat pergerakan penganut Khitthah Nahdliyyah atau PPKN Choirul Anam atau Cak Anam, mengaku saat ini sudah terjadi perpecahan besar di kubu NU, sejak Ma'ruf menjadi cawapres Jokowi.
BACA JUGA : Ma'ruf Amin: Doa Neno Warisman Keliru, Semoga Tidak Mabrur
Menurutnya, semua masalah ini akan dijelaskan dalam Munas dan Konbes NU pada 28 Februari nanti di Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Jawa Barat.
"Karena seorang pemimpin NU tidak boleh ikut dalam politik praktis," kata Choirul.
Pengangkatan Ma'ruf Amin sebagai cawapres dinilai tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu sehingga saat ini pimpinan NU kosong.
- Kiai Ma'ruf: PKB Konsisten Memperjuangkan Nilai-Nilai Keberagaman
- Pilgub Jatim: Kiai Ma'ruf Amin Serukan Pemilih PKB Menangkan Luluk-Lukman
- Kiai Ma'ruf Mengajak Kader PKB Memenangkan Luluk-Lukman di Pilkada Jatim 2024
- Indonesia Ajak PBB Perkuat Kerja Sama dengan ASEAN melalui Perwakilan di Jakarta
- Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Isu Utama di KTT ASEAN-Korea
- Di Rapat Pleno KNEKS, Ma'ruf Amin & Sri Mulyani Menyapa Arsjad Sebagai Ketua Kadin