Internal PKS Ingin Misbakhun Segera Direhabilitasi
Jumat, 12 Oktober 2012 – 02:51 WIB
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfuz Sidik berharap pimpinan partai maupun Fraksi PKS di DPR segera menyikapi surat dari Muhammad Misbakhun yang meminta kejelasan status pascaputusan Peninjauan Kembali (PK) dari Mahkamah Agung (MA). Mahfuz beralasan, putusan PK MA telah membuktikan bahwa Misbakhun yang juga kader PKS terbukti telah menjadi korban kriminalisasi sehingga nama baiknya harus segera direhabilitasi.
Mahfuz secara pribadi menganggap status Misbakhun harus diperjelas. Alasannya, rehabilitasi itu tidak semata-mata demi Misbakhun tetapi juga bagi kepentingan PKS. Mahfuz menilai PKS ikut terkena imbas negatif ketika polisi memroses Misbakhun dalam perkara pemalsuan dokumen letter of credit (L/C) Bank Century.
"Ini penting demi merehabilitasi semua, karena pada waktu lalu (kasus Misbakhun) diolah oleh sebagian pihak untuk kemudian mengidentikkan PKS punya keterkaitan soal skandal Century," jelas Mahfuz di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (11/10).
Politisi muda yang dipercaya memimpin Komisi I DPR itu tak memungkiri bahwa kasus Misbakhun memang sengaja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyudutkan PKS. Ia mencontohkan dalam rapat Tim Pengawas (Timwas) Century DPR yang digelar Rabu (10/10) lalu, nama Misbakhun yang sudah dinyatakan tak bersalah oleh MA justru masih saja disebut dalam laporan Kejaksaan Agung tentang progres penanganan kasus Century.
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfuz Sidik berharap pimpinan partai maupun Fraksi PKS di DPR segera menyikapi
BERITA TERKAIT
- Mardiono ke Bojonegoro, Pastikan Kader PPP Kawal Suksesnya Pilkada 2024
- Masa Tenang Pilkada, Polda Sumsel Pertebal Pengamanan Pilkada hingga ke Kepelosok
- Edi Lemkapi Soroti Pernyataan Soal Partai Coklat, Dia Bilang Begini
- Bertarung di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono Tetap Mencoblos di Jawa Barat
- Polres Rohil Kerahkan 363 Personel Amankan Pilkada 2024, Ini Pesan AKBP Isa
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan