Interpretasi Hukum Puritan Oleh Taliban Mewajibkan Penutupan Wajah Manekin
Di bawah kekuasaan Taliban, bahkan boneka di toko pakaian perempuan di ibu kota Afghanistan, Kabul, menjadi pemandangan yang mengerikan.
Kepala mereka dibungkus dengan kain pakaian atau kantong plastik hitam.
Manekin berkerudung adalah simbol kekuasaan puritan Taliban atas Afghanistan.
Namun di satu sisi, mereka juga melambangkan perlawanan dan kreativitas para pedagang pakaian Kabul.
Awalnya, Taliban meminta agar kepala para manekin tersebut dihilangkan.
Menurut laporan media setempat, tidak lama setelah mereka merebut kekuasaan pada Agustus 2021, Kementerian Taliban memutuskan bahwa semua manekin harus disingkirkan dari jendela toko atau dilepas kepalanya.
Mereka mendasarkan perintah tersebut pada interpretasi ketat hukum Islam yang melarang patung dan gambar berbentuk manusia karena dapat disembah sebagai berhala, meskipun perintah ini dianggap masih terkait dengan kampanye Taliban untuk menghilangkan citra perempuan dari publik.
Beberapa pedagang mematuhinya, tapi ada juga yang menentang.
Di bawah kekuasaan Taliban, wajah manekin yang mengenakan pakaian perempuan di ibu kota Afghanistan harus ditutup dengan kain pakaian atau bahkan plastik hitam
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata