Interpretasi Hukum Puritan Oleh Taliban Mewajibkan Penutupan Wajah Manekin

Interpretasi Hukum Puritan Oleh Taliban Mewajibkan Penutupan Wajah Manekin
Di bawah pemerintahan Taliban, pemilik toko tidak diizinkan memperlihatkan wajah manekin perempuan. (AP: Ebrahim Noroozi)

"Saya tidak bisa menutupi kepala manekin dengan plastik atau benda jelek karena akan membuat jendela dan toko saya terlihat jelek," kata Bashir, sang pemilik toko.

Seperti pemilik lainnya, Bashir hanya bersedia berbicara dengan media bila hanya nama depannya yang diidentifikasi.

Penjualan menurun setengah

Pemilik toko perlu memastikan barang dagangan mereka tetap terlihat menarik, apalagi sejak ekonomi runtuh karena negara mereka diambil alih oleh Taliban.

Mereka memutuskan transaksi internasional sehingga membuat hampir seluruh penduduk jatuh miskin.

Gaun rumit merupakan yang populer untuk pernikahan di Afghanistan memberi kesempatan bagi perempuan untuk berpakaian dengan elok sebelum Taliban menerapkan perbatasan berdasarkan gender.

Namun di bawah Taliban, pernikahan menjadi salah satu dari minimnya kesempatan pertemuan sosial. Dengan pendapatan yang sangat terbatas, mereka menjadi jarang melakukannya.

Bashir mengatakan penjualannya menurun hingga setengah dari sebelumnya.

"Membeli baju pengantin, gaun malam dan pakaian adat bukan lagi prioritas masyarakat," ujarnya.

Di bawah kekuasaan Taliban, wajah manekin yang mengenakan pakaian perempuan di ibu kota Afghanistan harus ditutup dengan kain pakaian atau bahkan plastik hitam

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News