Interpretasi Hukum Puritan Oleh Taliban Mewajibkan Penutupan Wajah Manekin
"Orang lebih berpikir tentang bagaimana bisa makan dan bertahan hidup."
Pemilik toko lainnya, Hakim, membentuk kertas aluminium di atas wajah bonekanya. Menurutnya, ini turut menambah nilai seni pada barang dagangannya.
"Saya memanfaatkan ancaman dan larangan ini dan mengikutinya agar manekin menjadi lebih menarik dari sebelumnya," katanya.
Tapi tidak semua bisa berkreasi. Di sebuah toko, semua manekin dengan gaun tanpa lengan memakai karung plastik hitam di atas kepala mereka. Sang pemilik mengatakan ia tidak mampu mengeluarkan banyak uang.
Pemilik toko lainnya, Aziz, mengatakan agen dari Kementerian Taliban secara teratur berpatroli di toko dan mal untuk memastikan kepala manekin dipenggal atau ditutupi.
Ia menolak alasan Taliban memberlakukan aturan tersebut.
"Semua orang tahu manekin bukanlah berhala, dan tidak ada yang akan menyembahnya. Di semua negara Muslim, manekin digunakan untuk memajang pakaian," katanya.
Sejumlah kecil manekin pakaian laki-laki dapat dilihat di etalase, juga dengan kepala tertutup. Ini menunjukkan pihak berwenang menerapkan larangan tersebut secara seragam.
Di bawah kekuasaan Taliban, wajah manekin yang mengenakan pakaian perempuan di ibu kota Afghanistan harus ditutup dengan kain pakaian atau bahkan plastik hitam
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan