Intervensi Pemerintah Selesaikan Backlog Perumahan Perlu Ditingkatkan

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) mengingatkan Indonesia ke depan masih akan menghadapi masalah kekurangan kebutuhan (backlog) perumahan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Karena itu, Kemenpera berharap kerja sama dari setiap pemerintah daerah (Pemda), para pengembang perumahan serta masyarakat luas untuk bersama-sama menyelesaikan salah satu pekerjaan rumah pemerintah tersebut.
“Setiap tahun masalah backlog perumahan pasti akan muncul dan akan terus ada karena kebutuhan rumah bagi masyarakat meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Itu merupakan pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama baik pemerintah pusat, Pemda, pengembang maupun masyarakat,” ujar Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat (Sesmenpera) Rildo Ananda Anwar dalam keterangan persnya, Jumat (10/10).
Menurut Rildo, intervensi pemerintah dalam program pembangunan perumahan di Indonesia ke depan perlu lebih ditingkatkan lagi. Jika hal tersebut tidak dilaksanakan dengan baik dikhawatirkan masyarakat tidak akan mampu memiliki rumah layak huni dengan harga terjangkau.
Kemenpera, lanjutnya, tidak dapat menyelesaikan masalah backlog perumahan sendirian. Diperlukan peran aktif Pemda dalam hal perizinan dan penetapan tata ruang, pengembang untuk meningkatkan pembangunan rumah dengan harga terjangkau. Juga masyarakat itu sendiri untuk membangun rumah yang layak huni secara swadaya.
“Kami akan terus mendorong pengembang untuk membangun rumah murah serta mentaati peraturan tentang pola pembangunan hunian berimbang. Jangan sampai pengembang hanya membangun rumah mewah saja, tapi mereka juga harus ikut memperhatikan MBR dengan membangun rumah sederhana,” tandasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) mengingatkan Indonesia ke depan masih akan menghadapi masalah kekurangan kebutuhan (backlog) perumahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Ekspansi Bisnis AC Premium, DAIKIN Proshop Showroom Bertambah di Jakarta
- Sociopreneur Muda & Maya Miranda Ambarsari Berkolaborasi Gelar Bakti Sosial
- Krakatau Steel Perkuat Strategi Hadapi Proteksionisme & Dumping Baja Global
- Aquaproof Rayakan Hari jadinya ke 40 Tahun
- Bersahaja Group Jalin Kerja Sama dengan CNNC, Ini Tujuannya