Intimidasi Pemilu Membayangi Warga Aceh

Intimidasi Pemilu Membayangi Warga Aceh
Intimidasi Pemilu Membayangi Warga Aceh
BANDA ACEH- Semakin panasnya suhu politik di Aceh diharapkan tidak mengganggu proses perdamaian di Kota Serambi Makkah, yang sudah mencapai 'titiknya'. Mantan Presiden Finlandia yang juga mediator perdamaian RI-GAM, Martti Ahtisaari, juga menyatakan sepakat akan terus berlangsungnya proses perdamaian di Aceh.

"Perdamaian butuh proses. Karena itu diharapkan dalam Pemilu (Pemilihan Umum, red) nanti, baik parlok maupun parpol dapat menjaga tetap damai. Saya meminta tidak ada terjadi intimidasi-intimidasi dalam proses Pemilu," ujar Martti Ahtisaari saat ditemui di Bandara Sultan Iskandar Muda, Selasa (24/2) di Banda Aceh.

Sementara itu, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh mendesak SBY mempergunakan momentum kedatangannya ke Aceh sebagai usaha untuk meminimalisir paktek intimidasi terhadap pemilih yang membayang-bayangi rakyat Aceh pada Pemilu April mendatang.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Jendral, KAMMI Aceh Muhammad Muaz Munauwar, Selasa (24/2), mereka beralasan pada pelaksanaan Pemilu 2009 di Aceh, dapat terjadi potensi intimidasi oleh elit partai terhadap pemilih.

Ia menjelaskan, pasca perjanjian (MoU Helsinki), konstelasi politik di Aceh berubah dengan diperbolehkannya pendirian partai lokal. Sebanyak enam partai politik lokal dan partai nasional akan bertarung dalam Pemilu 2009.

BANDA ACEH- Semakin panasnya suhu politik di Aceh diharapkan tidak mengganggu proses perdamaian di Kota Serambi Makkah, yang sudah mencapai 'titiknya'.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News