Intimidasi Pemilu Membayangi Warga Aceh
Rabu, 25 Februari 2009 – 10:27 WIB
BANDA ACEH- Semakin panasnya suhu politik di Aceh diharapkan tidak mengganggu proses perdamaian di Kota Serambi Makkah, yang sudah mencapai 'titiknya'. Mantan Presiden Finlandia yang juga mediator perdamaian RI-GAM, Martti Ahtisaari, juga menyatakan sepakat akan terus berlangsungnya proses perdamaian di Aceh. Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Jendral, KAMMI Aceh Muhammad Muaz Munauwar, Selasa (24/2), mereka beralasan pada pelaksanaan Pemilu 2009 di Aceh, dapat terjadi potensi intimidasi oleh elit partai terhadap pemilih.
"Perdamaian butuh proses. Karena itu diharapkan dalam Pemilu (Pemilihan Umum, red) nanti, baik parlok maupun parpol dapat menjaga tetap damai. Saya meminta tidak ada terjadi intimidasi-intimidasi dalam proses Pemilu," ujar Martti Ahtisaari saat ditemui di Bandara Sultan Iskandar Muda, Selasa (24/2) di Banda Aceh.
Baca Juga:
Sementara itu, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh mendesak SBY mempergunakan momentum kedatangannya ke Aceh sebagai usaha untuk meminimalisir paktek intimidasi terhadap pemilih yang membayang-bayangi rakyat Aceh pada Pemilu April mendatang.
Baca Juga:
Ia menjelaskan, pasca perjanjian (MoU Helsinki), konstelasi politik di Aceh berubah dengan diperbolehkannya pendirian partai lokal. Sebanyak enam partai politik lokal dan partai nasional akan bertarung dalam Pemilu 2009.
BANDA ACEH- Semakin panasnya suhu politik di Aceh diharapkan tidak mengganggu proses perdamaian di Kota Serambi Makkah, yang sudah mencapai 'titiknya'.
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pemkot Bengkulu Buka 2.394 Formasi
- Pemkab Kotim Tetap Menganggarkan Gaji Honorer di 2025, Ini Alasannya
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam