Intoleransi Politik di Indonesia Makin Meningkat 3 Tahun Terakhir

Mantan jurnalis itu lalu menceritakan kasus pemalsuan tanda tangan, yang dijadikan alasan penolakan pendirian tempat ibadah.
“Di Bogor dikatakan, ada tanda tangan yang dipalsukan, caranya gimana? warga masyarakat yang Muslim dikasih supermi, dikasih beras, dikasih sembako dibohongin-lah kira-kira supaya mau memberikan tanda tangan untuk mendukung pendirian gereja.”
“Nah kalau di Kupang, tinggal diganti, dihapus agamanya, tapi jalan ceritanya mirip. Warga Kristen dimanipulasi, dibagikan daging kemudian mereka diminta tanda tangan untuk membolehkan pendirian masjid. Jadi sama, sama-sama dimanipulasi.”
Yenny berkesimpulan intoleransi tak hanya eksklusif dilakukan warga Muslim.
“Oh..agamanya beda perilakunya sama, sama-sama intoleran, alasannya juga sama manipulasi tanda tangan,” sebutnya mengundang tawa hadirin.
Ia lantas mengatakan, masjid di Kupang itu akhirnya bisa berdiri.
“Setelah lebih dari 3 tahun tidak bisa berdiri, masjid di Kupang bisa berdiri karena Walikota-nya yang progresif, Walikotanya Kristen. Yang kita tunggu masih di Bogor.”

- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya