Intrik di Vatikan: Paus Sebut Kelompok Tak Beretika Eksploitasi Kematian Benediktus

jpnn.com, VATIKAN - Paus Fransiskus blak-blakan kepada wartawan soal friksi di internal Vatikan yang memanas kematian pendahulunya, Benediktus.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu menyebut kepergian sang paus emeritus untuk selamanya pada hari terakhir tahun 2022 lalu telah dimanfaatkan secara tidak etis untuk kepentingan segelintir orang.
Berbicara kepada wartawan di atas pesawat dalam perjalanan pulang dari Afrika, Minggu (5/3), Fransiskus membantah tuduhan dari kalangan konservatif di Vatikan bahwa Benediktus merasa sakit hati karena beberapa keputusan paus terkini.
Dia menggunakan ungkapan lama dalam bahasa Italia yang bermakna menguntungkan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain untuk menyebut tindakan mereka.
"Saya pikir kematian Benediktus diinstrumentasi oleh beberapa orang untuk mengarahkan air ke penggilingan sendiri," kata pemimpin asal Argentina itu.
"Orang-orang itu tidak memiliki etika. Mereka (seperti) orang partai, bukan Gereja," tambah dia dalam percakapan yang juga mencakup kecaman terhadap undang-undang yang mengkriminalisasi LGBTQ.
Paus menyebut kabar mengenai kekecewaan Benediktus itu sebagai cerita yang dibesar-besarkan oleh kaum konservatif.
Fransiskus pun mengaku sering berkonsultasi dengan Benediktus selama periode hampir 10 tahun sejak pengunduran diri paus kelahiran Jerman itu pada 2013 hingga kematiannya.
Kepergian paus emeritus Benediktus untuk selamanya pada hari terakhir tahun 2022 ternyata dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menyerang Fransiskus
- Hadiri Kegiatan Unika Atma Jaya, Menag Bicara soal Tantangan Keberagaman di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Mengatakan Paus Fransiskus Masih dalam kondisi kritis
- Paus Fransiskus Dirawat di Rumah Sakit
- Donald Trump Kembali Berulah, Vatikan Tegaskan Sikap soal Warga Palestina
- Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Pancasila hingga Pemanasan Global
- Megawati dan Paus Fransiscus Bertemu, Suasananya Seperti Ini