Investasi Bodong Robot Trading ATG, Ternyata Begini Modus Culas Wahyu Kenzo, Oalah
jpnn.com, MALANG - Polisi mengungkap modus culas tersangka Wahyu Kenzo dalam menjalankan investasi bodong robot trading Auto Trade Gold (ATG) sehingga para korban penipuan itu mengalami kerugian hingga Rp 9 triliun.
Menurut Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto, modus penipuan yang dilakukan Wahyu Kenzo Cs mirip skema ponzi.
"Lebih kurang seperti ponzi. Mereka menyampaikan bahwa uang yang didepositokan itu akan dikelola di luar negeri, namun ternyata bukan seperti itu," ujar Budi di Malang, Kamis (16/3).
Dia lantas menjelaskan modus penipuan itu dalam skema yang dipermudah, seperti saat seseorang akan melakukan penarikan uang pada anjungan tunai mandiri (ATM), penarik akan menerima uang secara tunai.
Namun, pada robot trading ATG, keuntungan member hanya tertera pada layar dan tidak bisa dilakukan penarikan tunai karena itu hanya sebatas angka yang tertera pada layar.
"Misalnya, korban melakukan deposit Rp 100 juta dan kemudian menjadi Rp 1,5 miliar, tetapi itu tidak bisa dicairkan. Hal ini yang membuat masyarakat masih merasa bahwa robot trading ATG memberikan dampak dan hasil yang besar," ujar dia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Bayu Febrianto Prayoga menjelaskan sebelum melakukan investasi pada ATG, para korban harus membeli produk minuman nutrisi untuk mendapatkan voucher.
Ternyata beginilah modus culas Wahyu Kenzo bersama Raymond Enovan di investasi bodong robot trading ATG. Kerugian para korban mencapai Rp 9 triliun.
- Sekda Batanghari Tersangka Penipuan, Begini Kasusnya
- Sekda Batanghari Tersangka Kasus Investasi Bodong
- Lakukan Pemerasan & Penipuan, 3 Tersangka Kasus Kematian Dokter Aulia Terancam 9 Tahun Penjara
- Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89, Bareskrim Sita Aset Rp 200 Miliar di Bali
- Niat Pinjam Rp 25 Miliar, Warga Jatinangor Malah Kehilangan Rp 2 Miliar
- Beli Kosmetik Rp 80 Ribu di TikTok, Warga Depok Malah jadi Korban Pinjol Puluhan Juta