Investasi di Properti Masih Tinggi
Berbeda dengan investor yang memilih unit kecil, para end user cenderung memilih rumah tipe besar.
Properti sebagai alternatif investasi tidak terlepas dari pertimbangan akses infrastruktur, terutama MERR II-C dan akses tol.
”Dampaknya terhadap investasi properti sangat signifikan,” jelas Jenny.
Mengacu pada hasil NUP, 500 unit rumah sudah terjual habis. Total transaksi sekitar Rp 850 miliar.
Untuk mekanisme pembelian rumah berikutnya, pembeli bisa memilih mengangsur uang muka 15 persen selama 24 bulan, lalu melanjutkan dengan proses KPR.
”Namun, mengingat suku bunga yang belum naik dan masih ringan, ada pembeli yang memilih segera masuk KPR. Apalagi, kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa bank,” terang Jenny. (res/c11/oki)
Minat masyarakat berinvestasi di sektor properti ternyata masih sangat tinggi. Setidaknya hal itu terlihats saat Pondok Tjandra menggelar nomor urut pemesanan
Redaktur & Reporter : Ragil
- Fasilitas di Arandra Residence Kini Semakin Lengkap dengan Hadirnya Superindo
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Optimisme Kondisi Ekonomi Nasional Dukung Kinerja Positif Industri Properti
- Sektor Properti Indonesia Bertumbuh, LPKR Pacu Penjualan Produk Andalan