Investasi di Sektor Pertanian Masih Sangat Seksi

Dalam konsep tersebut, Vestifarm membuat semacam kontrak bagi hasil kepada investor dan peminjam secara terpisah.
Sampai saat ini, pendanaan yang telah disalurkan melalui Vestifarm tercatat lebih dari Rp 9 miliar.
Untuk mitigasi risiko, tim Vestifarm juga melakukan survei langsung ke lokasi calon peminjam.
Meski begitu, kata Dharma, risiko dalam berinvestasi di sektor pertanian tetap ada, misalnya akibat faktor cuaca.
Apalagi, Vestifarm tidak menggunakan asuransi dalam skema investasi yang ditawarkannya.
Oleh sebab itu, dalam kontrak kerja sama yang dibuat, Vestifarm memuat klausul-klausul secara detail.
Permasalahan identik juga ditemui oleh Wineka dalam mengembangkan platform-nya, yakni Tani Fund.
Dia mengatakan, sebenarnya sektor pertanian adalah penyumbang terbesar kedua Gross Domestic Product (GDP) Indonesia pada 2016.
Masyarakat kini memiliki pilihan berinvestasi yang sangat beragam. Salah satunya investasi di bidang pertanian.
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju