Investasi Indonesia Disoroti Pangeran Inggris
Kamis, 07 April 2011 – 05:10 WIB
Sejak 2001, Duke of York telah mempromosikan Inggris sebagai tujuan investasi serta menciptakan kondisi bisnis yang lebih positif bagi perusahaan-perusahaan Inggris yang tengah berinvestasi di luar negeri. Pangeran Andrew juga membantu ekspor produk dari perusahaan Inggris menuju pasar-pasar berkembang dan pertemuan.
Baca Juga:
Sebelum bertemu dengan Menko Perekonomian, Duke of York juga bertamu ke Menkeu Agus Martowardojo di kesempatan terpisah. Dengan Menkeu, Pangeran Andrew membahas prospek pembiayaan syariah di Indonesia, kerja sama pengembangan pasar keuangan, dan perlindungan aset nasabah. Isu lain yang dibahas adalah bidang kepabeanan dan cukai, terkait bea masuk barang impor.
Isu pembiayaan berbasis syariah adalah yang paling utama dibahas. Isu mengenai pembiayaan syariah mengambil porsi utama pertemuan tersebut. ’’Hal itu mengingat Inggris merupakan salah satu negara yang memiliki sektor keuangan Islam yang paling berkembang di dunia. Terutama jika dibandingkan dengan negara Barat lainnya,’’ jelas Kepala Biro Humas Kemenkeu Yudi Pramadi dalam siaran persnya.
Hingga 2010, Inggris memiliki layanan syariah terbanyak di antara negara-negara Barat, yakni 22 bank. Amerika Serikat yang berada di posisi kedua hanya punya sembilan bank dengan layanan syariah. Inggris sendiri telah berniat menjadikan London sebagai pusat penghubung transaksi syariah dunia. (sof/c4/kim)
JAKARTA – Pemerintah Inggris berminat meningkatkan investasi di Indonesia dalam bidang infrastruktur, minyak dan gas, serta kerja sama perdagangan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri