Investasi Industri Baja Kerek Otomotif
jpnn.com - JAKARTA – Perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement –IJEPA) dinilai berdampak positif bagi perkembangan industri baja domestik.
Sejak perjanjian tersebut diteken, investasi Jepang di sektor baja terus meningkat. Perjanjian itu memayungi forum Indonesia-Japan Steel Dialog (IJSD) yang terjalin sejak 2011.
Dalam forum tersebut, industri baja yang diwakili Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) dan Japan Industrial Steel Foundation (JISF) bertemu dengan didampingi Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pertumbuhan investasi industri baja menumbuhkan industri ikutan. Misalnya, baja konstruksi, otomotif, permesinan, dan elektronik.
Pada sektor otomotif misalnya, pabrikan asal Jepang kini mulai bergerak dari sekadar perakitan mobil dan motor menjadi pabrik mesin dan komponen. Begitu juga halnya dengan elektronik dan mesin produksi.
’’Produk akhir baja selama ini sudah dibeli masyarakat kita, sudah semestinya proses produksi memberikan benefit kepada ekonomi dalam negeri,’’ terangnya. (wir/c4/noe)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024