Investasi Infrastruktur Butuh Rp 4.500 Triliun
Sabtu, 11 Maret 2017 – 19:23 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro saat rapat kerja Komite IV bersama dengan Tim Anggaran Komite I, II, dan III di ruang rapat Komite IV DPD RI, Rabu (22/2). FOTO: Humas DPD RI
Peran BUMN tidak bisa didorong terlalu besar.
Baca Juga:
Sebab, pembangunan infrastruktur yang dilakukan BUMN selalu disertai penyertaan modal negara.
”Ketergantungan (BUMN terhadap penyertaan modal negara) ini yang harus dikurangi sehingga peranan swasta itu sangat penting,” ujar dosen Universitas Indonesia tersebut.
Tingkat pengembalian investasi di sektor infrastruktur juga cukup tinggi.
Internal rate of return (IRR) untuk PINA berada pada kisaran 30 persen.
Sedangkan return investasi KPBU kurang dari 30 persen.
Bambang mencontohkan skema KPBU telah ditawarkan pemerintah dalam pembangunan gelanggang olahraga di Papua yang dibangun untuk PON 2020.
Seusai PON, gelanggang itu nanti bisa digunakan untuk meeting, incentive, convention, exhibition (MICE).
Pemerintah berupaya mendorong investasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur.
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Gubernur Jateng Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara
- Jangan FOMO Investasi Emas, Sebelum Tahu Soal Ini
- Pembangunan Jateng Andalkan Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi: Tingkatkan Pelayanan
- Prabowo Sebut Pemerintah Qatar Bakal Investasi USD 2 Miliar untuk Danantara
- Bitcoin Jadi Peluang Investasi Jangka Panjang di Tengah Krisis Global