Investasi Ini Tetap Cuan di Tengah Bayangan Resesi Ekonomi 2023
jpnn.com, JAKARTA - Resesi dan ketidakpastian ekonomi global kemungkinan terjadi pada 2023.
Artinya, jika itu terjadi, ekonomi yang tidak stabil, kenaikan harga sembako, dan naiknya angka kemiskinan bukan lagi hal yang aneh.
Sejumlah lembaga Internasional telah memperingatkan agar semua negara bersiap menghadapi ancaman resesi global.
Meskipun demikian, masyarakat diimbau tidak panik karena ada beberapa cara bisa bertahan di masa resesi, salah satunya dengan investasi.
Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan selama resesi, masyarakat tetap bisa berinvestasi, salah satu instrumen investasi yang aman, yakni reksa dana.
Menurut Bhima, reksa dana campuran dan reksa dana pasar uang cukup menarik bagi investor karena pergerakannya tidak terlalu fluktuatif.
Kemudian, investasi ini cukup likuid atau mudah dicairkan sehingga bisa menjadi cadangan cash jangka pendek.
"Imbal hasil wajib di atas inflasi, track record dari manajer investasi dalam pengelolaan reksa dana jika bentuknya saham perlu dicari emiten dengan kinerja yang berpeluang tumbuh meskipun ada resesi,” ujar Bhima kepada JPNN, Selasa (1/11).
Resesi dan ketidakpastian ekonomi global kemungkinan terjadi pada 2023, bahkan sejumlah lembaga Internasional telah memperingatkan agar semua negara bersiap
- Legislator Minta Pemerintah Lebih Perhatian pada Industri Kripto
- Waspada Penipuan Online dengan Modus Aplikasi Kencan
- Bank Mandiri Bersama Sucor Sekuritas & Sucor AM Kolaborasi Percepat Inklusi Keuangan
- Wujudkan Pertumbuhan 8%, Indonesia Butuh Investasi Rp 7.000 Triliun Per Tahun
- inDrive Mengintegrasi Teknologi AI pada Layanan Ride-Hailing, Pengiriman, dan Ekonomi Gig di 2025
- Indonesia-India Sepakati Penyelesaian Isu Teknis untuk Dorong Perdagangan Kedua Negara