Investasi Inpex di Blok Masela Capai Rp 288 Triliun
"Kalau dulu di floating, tidak bisa kita punya gas pipa. Tapi karena di on-shore, bisa meningkatkan gas yang kita salurkan maka ada gas pipanya. Untuk apa gas pipanya? Nanti untuk pabrik petrokimia," jelasnya.
Di samping nilai investasi sebesar Rp 288 triliun, Dwi memperkirakan akan ada investasi di bidang petrokimia yang nilainya berkisar USD 1,5-2 miliar.
Dalam pengembangan proyek ini sendiri, Inpex diperkirakan akan menghasilkan gas sebanyak 9,5 juta ton per tahun dalam bentuk liquefied natural gas (LNG) dan 150 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) untuk gas pipa.
"Tadi disampaikan bahwa revenue yang bisa di-collect sampai 2055 adalah sekitar USD 137 miliar. Jadi ini cukup besar dampaknya terhadap perekonomian nasional secara besar," lanjut Dwi.
Dalam proyek di Blok Masela ini, Inpex tidak sendirian memegang participating interest (PI). Inpex melalui anak perusahaannya Inpex Masela Ltd. berbagi dengan Shell Upstream Overseas Services dengan komposisi 65 persen dan 35 persen.
"Yang sekarang iya masih sama Shell. 65 persen Inpex, 35 persen Shell. Tetapi nanti akan ada 10 persen untuk daerah. Jadi secara proporsional mereka akan berkurang karena ada 10 persen untuk daerah," tambahnya. (fat/jpnn)
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, ada empat hal penting terkait investasi di Indonesia yang bisa diambil dari selesainya kesepakatan dengan Inpex ini. Pertama, ini merupakan investasi yang memiliki nilai besar sekitar USD 20 miliar atau setara Rp
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Elemen Rakyat Maluku Kompak Mendesak Pusat Jaga Komitmen soal Blok Masela
- Selamat Jalan, Bung Rizal Ramli
- Semangat Martha Christina Tiahahu dan Kolonialisme Modern
- Pertamina Miliki SDM Unggul, Akuisi Blok Migas Bukti Kemampuan Anak Bangsa
- Resmi! Pertamina & Petronas Gantikan Shell di Blok Masela
- Yang Terhormat Presiden Jokowi, Inilah Petisi Rakyat Maluku soal Blok Masela