Investasi Jangka Panjang, Beli Properti Sekarang
jpnn.com, SURABAYA - Harga properti di luar negeri, di Australia misalnya, dalam dua dekade terakhir naik terus.
Pada laporan 25 Years of Housing Trends oleh CoreLogic 2018 tertulis, sejak 1993 nilai hunian rata-rata naik 5,9 persen per tahun. Artinya, properti adalah salah satu alternatif investasi yang solid.
CEO Crown Group Iwan Sunito menuturkan, kunci sukses berinvestasi di bidang properti adalah sabar. ’’Caranya adalah membeli, lantas menunggu. Bermain melawan waktu,’’ ujarnya seperti diberitakan Jawa Pos.
Dalam laporan seperempat abad yang dirilis tahun lalu itu disebutkan, persentase total pertumbuhan harga properti di Australia mencapai 316 persen. Dari Rp 1,2 miliar menjadi Rp 5,1 miliar.
Dengan estimasi pertumbuhan tersebut, harga satu unit apartemen di Sydney pada 2043 akan mencapai Rp 34,7 miliar.
BACA JUGA: Jawa dan Sumatera Masih Dominasi Perekonomian Indonesia
Karena itu, Iwan mendorong konsumen membeli properti sekarang dan menjadikannya investasi demi keuntungan jangka panjang. Tepatnya 25 tahun kemudian. ’’Biarkan dulu aset itu agar capital gain-nya bertambah,’’ katanya.
Di sisi lain, tren untuk tinggal di apartemen juga meningkat. Alasannya, harga apartemen masih lebih rendah ketimbang rumah tapak. Selain itu, tinggal di apartemen dinilai praktis.
Harga properti di luar negeri meningkat, seperti di Australia, dalam dua dekade terakhir, terus mengalami kenaikan.
- Gas! Harga Properti Makin Moncer
- Mulai Pulih! Harga Properti Menanjak pada Triwulan III 2023
- Konon Jika IKN Pindah, Harga Properti di Jakarta Bakal Melejit, Kok Bisa?
- Buruan Miliki Hunian Sebelum Bunga KPR Naik
- Kenaikan Harga Properti di Tangerang, Tangsel, Bogor, Depok, Silakan Bandingkan
- Pertumbuhan Harga Properti Tahunan di Kota Tangerang Paling Signifikan