Investasi Jerman Fokus ke 4 Sektor
Juga Komitmen untuk Garap Geothermal
Rabu, 11 Maret 2009 – 11:27 WIB

Investasi Jerman Fokus ke 4 Sektor
JAKARTA- Pemerintah negara bagian Baden Wiittenberg, Jerman, tertarik untuk menjajaki potensi investasi di Indonesia. Mereka akan fokus ke sektor yang dikuasai, yaitu energi terbarukan, teknologi peralatan rumah sakit, farmasi, serta otomotif. Dia juga berjanji akan bicara dengan Kementerian Ekonomi Jerman dan Uni Eropa perihal perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) dengan Indonesia. Jika kesepakatan tercapai, dia yakin arus barang dari Eropa dan Jerman akan lebih lancar masuk Indonesia. "Kami juga mengundang menteri (perindustrian) datang ke Jerman, dan beliau menyetujui," tuturnya.
"Kita akan konsentrasi pada empat sektor itu," ujar Menteri Ekonomi Negara Bagian Baden Wiittenberg Ernst Pfister seusai pertemuan tertutup dengan Menteri Perindustrian Fahmi Idris di gedung Depperin, Jakarta, Selasa (10/03). Rencananya, rombongan dari Jerman itu akan melakukan lawatan ke berbagai daerah dalam kunjungan resmi selama tiga hari.
Baca Juga:
Pfister berharap akan ada komitmen investasi yang bisa disepakati selama berada di Indonesia, terutama dalam sektor geothermal (panas bumi). Selama ini Jerman memiliki teknologi cukup maju di bidang panas bumi. Karena itu, Jerman ingin membagi teknologinya melalui program kerja sama dengan Indonesia. "Kami melihat potensi energi panas bumi di Indonesia yang sangat besar," ungkapnya.
Baca Juga:
JAKARTA- Pemerintah negara bagian Baden Wiittenberg, Jerman, tertarik untuk menjajaki potensi investasi di Indonesia. Mereka akan fokus ke sektor
BERITA TERKAIT
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram