Investasi Masuk Terus Menggeliat, Ekonomi Batam Diyakini akan Kembali Berjaya
Sedangkan saat ini, industri smartphone tengah berjalan di Batam, dimana produksinya ada di Satnusa.
Produknya akan dipasarkan di dalam wilayah pabean Indonesia sehingga diharapkan ada perbaikan ekonomi dalam waktu dekat.
"Yang terpenting bagi industri manufaktur itu adalah just in time atau tepat waktu, kalau tidak bisa terganggu prosesnya," jelasnya.
Deputi III BP Batam, Eko Santoso Budianto juga mengutarakan nada optimis terkait perkembangan investasi di Batam. Katanya bandara Hang Nadim akan segera berbenah.
Pertumbuhan penumpang yang tumbuh hingga 6,7 persen pertahun membuat pelayanan harus ditingkatkan. Badan Pengusahaan (BP) Batam memprediksi dana yang diperlukan untuk merenovasi Hang Nadim sekitar 448 juta dolar Amerika.
"448 juta dolar itu diperlukan untuk membangun terminal dua, perbaikan dan perluasan terminal satu dan pembangunan terminal kargo," ujarnya.
Terminal satu Hang Nadim sebenanya hanya mampu menampung 5,1 juta penumpang. Namun pada tahun 2016, jumlah tersebut meningkat terus menjadi 6,1 juta penumpang.
"Batam memang disiapkan jadi basis industri berteknologi tinggi, namun pemerintah tak punya uang. Dengan skema Kerjasama Pengusaha Dengan Badan Usaha (KPBU), makanya untuk membangun bandara akan dilakukan proses tender dan mencari investor sekaligus operator nantinya," tambah Dendi.
Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami mengatakan Batam masih punya harapan untuk kembali berjaya. Nada optimis itu datang setelah Lion Air perluas
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik